My Picture

Some text here.

More about me»

Selasa, 25 Oktober 2011

9 Tanda Bahwa Bahagia (sederhana tapi belum tentu mutlak :)


Bahagia, mungkin adalah impian dari setiap manusia apalagi remaja yang sedang gencar-gencarnya memilah pergaulan. Tidak banyak orang yang merasakan hidupnya bahagia sepenuhnya. Mungkin ada beberapa yang beranggapan bahwa bahagia yang benar-benar mutlak adalah ketika kita sudah berada di akhirat (surga, *dari Al-Quran & hadist). Bayangkan jika teman-teman memiliki mobil, bisa travelling keliling dunia, rumah mewah, dan lain sebagainya. Tetapi Anda tidak bahagia?. Jadi untuk apa semua itu jika tidak memiliki makna dalam hidup Anda. Mulai sekarang jangan terlalu berfikir rumit mengenai bagaimana menjadi bahagia. Mulailah dari hal-hal kecil disekitar Anda untuk menemukan dan membagi kebahagiaan itu dendiri. Karena jika apa yang Anda lakukan bisa membuat orang lain atau lingkungan sekitar Anda bahagia itu jauh lebih indah. Seperti halnya kagiatan-kegiatan dibawah ini yang mungkin bisa menginspirasi teman-teman, apakah Anda termasuk orang yang telah bahagia atau belum merasa bahagia, silahkan disimak:: 
  • Selalu tersenyum
Coba lihat foto-foto Anda saat masih kuliah. Apakah Anda cenderung tersenyum atau tertawa? Bila ya, kecenderungan Anda untuk bercerai kelak berkurang lima kali daripada mereka yang tampak kurang happy dalam foto-fotonya, begitu menurut studi baru dari DePauw University, di Greencastle, Indiana. Senyum yang positif bisa menarik orang-orang bahagia lain, bahkan menggaet pasangan.
  • Punya saudara perempuan
Orang-orang dengan setidaknya satu saudara perempuan dilaporkan memiliki dukungan sosial yang lebih baik, lebih optimis, dan kemampuan mengatasi masalah, demikian menurut sebuah studi yang dipresentasikan di konferensi tahunan British Psychological Society. Saudara perempuan tampaknya mampu mendorong komunikasi dan kedekatan di dalam keluarga.
  • Jarang nonton TV
Orang-orang yang paling bahagia menonton TV 30 persen lebih sebentar daripada mereka yang menghabiskan waktu lebih sering, demikian dilaporkan University of Maryland. Universitas ini menganalisa data dari lebih 45.000 orang Amerika selama 34 tahun. Mereka yang jarang nonton TV lebih suka menggunakan waktunya untuk bersosialisasi, membaca, atau menghadiri acara-acara keagamaan. Kebiasaan-kebiasaan ini membuat orang memiliki mood dan kesehatan yang lebih baik.

  • Memajang suvenir atau foto di meja kerja
Bila Anda senang memajang foto-foto seusai liburan atau yang mengingatkan akan masa-masa menyenangkan, kemungkinan besar Anda lebih menghargai hidup dan lebih bahagia, kata Sonja Lyubomirsky, PhD, profesor bidang psikologi di University of California, Riverside. Kenangan manis tentang pertemuan keluarga atau liburan bersama teman-teman bisa mengingatkan Anda mengenai potensi kebahagiaan dan menjanjikan bahwa tak lama lagi Anda bisa mendapatkannya lagi.
  • Menjadikan olahraga sebagai prioritas
Orang yang gemar berolahraga mampu mengatasi stres dan cenderung merasa lebih puas dengan kehidupannya, demikian pendapat para peneliti Denmark. Dibandingkan dengan orang yang lebih suka bersantai-santai, orang yang rutin jogging kemungkinan stres dan ketidakpuasan dalam hidupnya menurun hingga 70 persen. Tetapi belum terlambat jika Anda ingin mengubah kebiasaan. Anda yang mulai berolahraga ringan (selama sekitar 17 – 34 menit sehari) akan mengalami peningkatan rasa bahagia.
  • Punya kehidupan cinta yang sehat
Ahli ekonom dari University of Warwick, Inggris, David Blanchflower, PhD, dan Andrew Oswald, PhD, mengatakan, keintiman fisik adalah faktor penting menuju kebahagiaan. Orang yang menikah cenderung berhubungan seks 30 persen lebih sering daripada yang masih lajang, yang bisa jadi merupakan alasan mengapa mereka lebih bahagia.
  • Berkumpul dengan orang-orang yang bahagia
Berkumpul dengan orang yang positif, tentu lebih baik daripada dengan orang yang negatif. Kerap bersosialisasi dengan orang-orang yang happy di lingkungan tempat tinggal akan meningkatkan kecenderungan Anda untuk menjadi bahagia. Seberapa sering Anda menghabiskan waktu bersama, juga memegang peranan. Menurut peneliti, orang yang tinggal sekitar 800 meter dari tetangga yang menyenangkan akan meningkatkan kebahagiaannya hingga 42 persen. Jika tetangga Anda tinggal lebih jauh (radius 3 km), peluangnya menurun hingga 22 persen. Penyebabnya, mungkin karena Anda jadi lebih jarang bertemu muka.
  • Menyukai cokelat panas
Menurut studi dari Yale University, aroma yang khas dari kopi, teh, atau cokelat panas yang masih mengepul, juga mampu mengumpulkan perasaan yang positif. Hal ini disebabkan orang mengasosiasikan kehangatan fisik dengan kehangatan emosional. Cangkir hangat yang Anda pegang akan lebih memancarkan keramahan atau kehangatan pada yang lain, juga rasa lebih murah hati dan mempercayai.
  • Punya dua teman baik
Di antara 654 orang menikah, mereka yang mengatakan memiliki setidaknya dua teman baik (tidak selalu berarti pasangannya sendiri) lebih cenderung memiliki kesejahteraan mental yang lebih baik. Meskipun begitu, memiliki teman lebih banyak tidak berarti Anda akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan daripada dua orang teman baik.Sumber : Prevention

3 jobs writing for the next great and inspiring author

- fraternite = about friendship
- my uncle and aunt = about friendship and leadership
- kotak kecil untuk ibu = about the true love


one by one, step by step, bismillah, hope that book will be come true :)

Senin, 24 Oktober 2011

Remaja Menjadi Tulang Punggung Pariwisata




TeensThinkSmart! Yap!! Remaja yang pintar dan berakhlak mulia (bertingkah laku baik) harus selalu melakukan hal yang baik bagi sekitarnya. Tak terkecuali lingkungan, karena lingkungan adalah tempat tinggal kita dan lingkunganlah yang bisa membuat indahnya dunia dengan keelokan pariwisatanya. Pariwisata adalah salah satu aset budaya yang harus dijaga, apalagi remaja adalah generasi penerus bangsa. Remaja harus menjadi tulang punggung pariwisata. Remaja dengan intelektualitas yang tinggi dapat meningkatkan kesadaran akan budaya dan mengurangi perilaku negatif. Untuk itu, remaja perlu dibina dan diberi pengetahuan tentang kepariwisataan.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, dalam rangka pembinaan remaja, mengadakan sebuah program yang berkaitan dengan pariwisata khusus bagi remaja Bandung. Program yang diadakan berlangsung tiga hari sejak Selasa (26/7) tersebut diberi nama "Wisata Remaja Unggulan".


Disparbud Jabar Herdiwan Iing Suranta mengatakan, "Kegiatan ini akan memberikan pengetahuan yang bernilai budaya, serta menambah wawasan tentang pariwisata yang memperhatikan lingkungan."


Program ini menyajikan materi kepariwisataan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, BNP Jawa Barat, STSI Bandung, dan STIEPAR Bandung. Kegiatan lapangan ke Imah Seniman, Lembang, juga termasuk dalam daftar acara. "Peserta dapat memahami bagaimana menjadi wisatawan yang baik, serta bagaimana mengatur bidang pariwisata yang baik," ujar Herdiawan.

Penelitian Menunjukkan Relawan Lebih Panjang Umur

GREAT! Ini adalah sebuah berita menggembirakan bagi saya, karena saya bergabung dalam organisasi sosial yang bergerak dalam lingkup relawan muda (Dhamysoga Youth Red Cross) menjadikan saya termotivasi untuk terus bergerak dalam bidang kemanusiaan. Selain berpahala, ternyata umur pun bisa bertambah. Memang ini adalah kegiatan yang membawa berkah, amin. Mengapa bisa demikian? simak yang berikut ini.

Sebuah hasil studi menunjukkan bahwa orang-orang yang menolong dengan alasan yang berfokus pada orang lain, bisa hidup lebih lama dibanding orang-orang yang tidak suka menolong. Akan tetapi, jika kegiatan menolong dilakukan dengan fokus diri sendiri, "bonus" umur panjang tidak akan berlaku. 

Penelitian yang dilakukan oleh Sara Konrath bersama rekan-rekannya dari University of Michigan mengambil sampel acak sebanyak 10.317 orang dari Wisconsin Longitudinal Study. Para partisipan merupakan lulusan SMA tahun 1957, pada tahun 2008 usia mereka sekitar 69 tahun, dan sekitar setengah dari mereka adalah perempuan.

Pada 2004 para partisipan didata seputar seberapa sering mereka menjadi relawan dalam 10 tahun sebelumnya. Mereka juga ditanyai alasan menjadi relawan, atau jika ada yang belum pernah dan baru berencana menjadi relawan, apa alasan yang memotivasi rencana mereka.

Hasilnya, beberapa partisipan menyatakan alasan mereka lebih berorientasi pada orang lain, seperti "saya rasa menolong orang lain itu penting" atau "menjadi relawan adalah kegiatan penting untuk orang-orang yang saya kenal baik". Akan tetapi ada juga responden yang jawabannya lebih berorientasi pada diri sendiri seperti "menjadi relawan merupakan pelarian yang baik untuk masalah yang saya alami," atau "menjadi relawan membuat saya merasa lebih baik."

Para peneliti lalu membandingkan alasan para responden dengan informasi kesehatan fisik yang dikumpulkan pada 1992. Mereka juga memperhatikan status sosial ekonomi, kesehatan mental, dukungan sosial, status pernikahan dan faktor risiko kesehatan meliputi kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan indeks masa tubuh.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 2008 mereka yang menjadi relawan dengan titik berat pada kondisi orang lain punya tingkat mortalitas yang lebih rendah dibanding partisipan yang tidak menjadi relawan. Dari 2.384 partisipan non-relawan, 4,3 persen diantaranya meninggal empat tahun kemudian, sementara hanya 1,6 persen responden relawan yang meninggal pada tahun yang sama.

Sementara itu, partisipan yang mengaku menjadi relawan dengan fokus pada diri sendiri punya tingkat mortalitas yang hampir sama yaitu 4 persen dibanding mereka yang tidak menjadi relawan sama sekali.

"Cukup beralasan jika seseorang menjadi relawan demi keuntungan diri sendiri, akan tetapi hasil penelitian kami menunjukkan bahwa, ironisnya, jika keuntungan diri sendiri adalah motivasinya, mereka tidak mendapatkan keuntungan tersebut sama sekali," kata salah seorang peneliti Andrea Fuhrel-Forbis. (Sumber: LiveScience)

Amerika Serikat Ingin Buat Satelit dari Sampah Angkasa

Puing-puing angkasa, yang terdiri dari satelit yang sudah mati, badan roket yang sudah terpakai dan sampah lainnya yang ada di orbit, selama ini jadi masalah besar. Ada banyak sekali benda mati di luar angkasa yang berpotensi mengalami tabrakan satu sama lain, dan mengakibatkan gundukan sampah di orbit.

Amerika Serikat Ingin Buat Satelit dari Sampah Angkasa

Departemen Pertahanan Amerika Serikat tengah mencari cara untuk memanfaatkan kembali sampah satelit yang melayang-layang di atas bumi itu mejadi komponen satelit yang bernilai guna, atau bahkan satelit yang sama sekali baru.


Militer Amerika Serikat Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) United States Department of Defense telah memulai program bernama Phoenix, yang bertujuan mencari onderdil satelit yang masih berfungsi untuk kemudian dikumpulkan dan dirangkai menjadi satelit baru.


Program Phoenix memanfaatkan kendaraan robot mirip mekanik untuk mengumpulkan antena dari satelit-satelit yang sudah mati tapi masih bisa berfungsi yang ada di orbit geosynchronous -- sekitar 35.406 Km di atas Bumi. Antena-antena tersebut kemudian ditautkan ke satelit berukuran sangat kecil "satlets", atau nanosatelite, yang diluncurkan dari Bumi.


"Jika program ini berhasil, puing angkasa bisa menjadi sumber daya angkasa," kata Direktur DARPA Regina Dugan.


Jika berhasil, Phoenix akan mampu menghemat pengeluaran untuk peluncuran satelit. Antena-antena biasanya berukuran besar dan berat sehingga membutuhkan banyak bahan bakar untuk meluncurkannya dari bumi, sementara meluncurkan satelit tanpa antena jauh lebih murah. (Sumber: Space.com)

Kamis, 13 Oktober 2011

Korupsi dan Kekuasaan yang Merajalela di bawah Lemahnya Hukum

1.Korupsi
Secara etimologi, kata korupsi berasal dari bahasa Latin, yaitu corruptus yang merupakan kata sifat dari kata kerja corrumpere yang bermakna menghancurkan (com memiliki arti intensif atau kesungguh-sungguhan, sedangkan rumpere memiliki arti merusak atau menghancurkan. Dengan gabungan kata tersebut, dapat ditarik sebuah arti secara harfiah bahwa korupsi adalah suatu tindakan menghancurkan yang dilakukan secara intensif. Dalam dictionary.reference.com, kata corruption diartikan sebagai to destroy the integrity of; cause to be dishonest, disloyal, etc., esp. by bribery (Lihat “Corrupt | Define Corrupt at Dictionary.com”. Dictionary.reference.com. Retrieved 2010-12-06.)
    2.Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah-lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikan rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari oang yang mempunyai kekuasaan itu. Kekuasaan sosial terdapat dalam semua hubungan sosial dan dalam semua organisasi sosial (Miriam Budiarjo, “Dasar-dasar Ilmu Politik, 1995: 35)Kekuasaan sosial adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain, baik secara langsung dengan jalan memberi perintah, maupun secara tidak langsung dengan mempergunakan segala alat dan cara yang tersedia (Robert M. Maclver, 1961: 87). Kekuasaan dalam suatu masyarakat selalu berbentuk piramida, yang disebabkan oleh  kekuasaan yang satu menegaskan dirinya lebih unggul daripada yang lain. Piramida kekuasaan ini menggambarkan kenyataan bahwa dalam sejarah masyarakat golongan yang berkuasa dan yang memerintah itu relatif lebih kecil dari pada yang dikuasai (op cit., h.36)
Kekuasaan politik adalah kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun akibat-akibatnya sesuai dengan tujuan-tujuan pemegang kekuasaan sendiri. Kekuasaan politik merupakan bagian dari kekuasaan sosial, dan fokusnya ditujukan kepada negara sebagai satu-satunya pihak yang berwenang untuk mengendalikan tingkah laku sosial dengan paksaan (ibid., h.37)
3.White-collar crime
Pengertian dasar dari konsep white-collar crime yang dikemukakan oleh Sutherland adalah untuk menunjuk tipe pelaku dari suatu kejahatan, yaitu “orang dari kelas sosial ekonomi tinggi yang melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum yang dibuat untuk mengatur pekerjaanya” (Sutherland, 1949: 9). Orang dari kelas sosial ekonomi ini, menurut Sutherland, adalah mengacu kepada orang-orang yang berada di kelompok orang-orang terhormat.

Atas dasar pengertian di atas, tindakan kriminal seperti pembunuhan, perzinahan, dan peracunan tidak dapat dikategorikan sebagai white-collar crime meskipun kejahatan itu dilakukan oleh orang yang berstatus sosial ekonomi tinggi karena tindakan itu tidak memiliki kaitan dengan pekerjaannya. Kejahatan yang dilakukan oleh penjahat yang kaya, misalnya kecurangan dalam perjudian, yang memiliki kaitan erat dengan pekerjaannya, juga tidak dapat dikateogrikan sebagai white-collar criminal, karena penjahat tersebut tidak termasuk dalam golongan orang terhomat (Muhammad Mustofa, 2010: 17).

White-collar yang dimaksudkan oleh Sutherland adalah mereka yang merupakan orang-orang terhormat. Istilah itu merupakan istilah yang awalnya digunakan oleh Sloan, Direktur General Motors dalam bukunya The Autobiography of a White Collar Worker, yang memiliki arti lebih luas. White-collar menunjuk kaum penerima gaji yang mengenakan pakaian yang bagus-bagus dalam pekerjaanya, seperti karyawan administrasi kantor, para manajer dan para asistennya (Lihat Sutherland, 1949: 9, catatan kaki 7).

Pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan oleh orang-orang terhormat ini biasanya berupa pemanfaatan wewenang untuk kepentingan pribadi, biasanya dalam usaha untuk mempertahankan jabatan atau memperoleh kekayaan. Terkait dengan hal ini, sistem keuangan negara yang berlaku di negeri ini merupakan lahan yang subur bagi praktik-praktik yang demikian. Selain itu, pemanfaatan sumber daya alam yang menjadi mesin utama bagi negara dalam menghasilkan dana juga membuka kesempatan terjadinya kejahatan oleh kerah puitih. White-collar crime dalam bentuk kejahatan korporasi tercatat terjadi di bidang yang berhubungan dengan perlindungan konsumen, pencemaran lingkungan, pembalakan hutan (Illegal loging).

Korupsi di Indonesia berkembang secara signifikan dalam jangka waktu beberapa tahun terakhir. Bagi banyak orang korupsi bukan lagi merupakan suatu pelanggaran hukum, melainkan sekedar suatu kebiasaan. Dalam seluruh penelitian perbandingan korupsi antar negara, Indonesia selalu menempati posisi paling rendah. Perkembangan korupsi di Indonesia juga mendorong pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun hingga kini pemberantasan korupsi di Indonesia belum menunjukkan titik terang melihat peringkat Indonesia dalam perbandingan korupsi antar negara yang tetap rendah. Hal ini juga ditunjukkan dari banyaknya kasus-kasus korupsi di Indonesia. . Survei Transparency International Indonesia berkesimpulan bahwa lembaga yang harus dibersihkan menurut responden, adalah: lembaga peradilan (27%), perpajakan (17%), kepolisian (11%), DPRD (10%), kementerian/departemen (9%), bea dan cukai (7%), BUMN (5%), lembaga pendidikan (4%), perijinan (3%), dan pekerjaan umum (2%).

Komisi Pemberantasan Korupsi selama ini hanya menyelamatkan uang negara sebanyak Rp. 6,2 triliun dari tindak pidana korupsi. “Uang sebanyak itu cukup jika digunakan untuk membangun 91.000 rumah sederhana bagi warga miskin” (kata Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqqodas di Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta)

Tindak pidana korupsi yang melibatkan pejabat negara diperkirakan juga meningkat hingga 2014, karena pada tahun itu Indonesia akan mengadakan pemilihan umum. Tindak pidana korupsi yang melibatkan pejabat dilakukan dengan cara mengeluarkan sebuah peraturan perundang-undangan sebagai dasar dari sebuah kebijakan, tetapi memiliki unsur untuk mendapatkan keuntungan. Hal itu menjadi sebuah model korupsi kontemporer yang terus menggejala di Indonesia, yang dilakukan baik dari sisi politik maupun birokrasi.

gayus timbunan uang ^^
Kasus-kasus lain yang dibahas dalam KPK yakni mengenai pajak negara, Gayus Tambunan yang menghabiskan 28 milyar uang rakyat untuk menyuap aparat negara, kasus Bank Century, dan skandal suap pembangunan wisma atlet oleh Nazaruddin. Publik tentu bertanya-tanya, begitu kuatkah Nazaruddin sehingga KPK sebagai superbody tak berani memeriksanya. Tak mengherankan pula muncul spekulasi politikus yang masih aktif sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang memegang kartu truf. Jika dijerat hukum, ia bisa membongkar borok para petinggi Demokrat.Orang tak habis pikir kenapa kasus Nunun begitu sulit dituntaskan. Ketika tersangka masih berada di Singapura pun sebetulnya KPK bisa meminta bantuan negara tetangga ini, paling tidak, untuk memeriksanya. Karena, Indonesia dan Singapura meratifikasi perjanjian bantuan timbal balik dalam masalah pidana. Apalagi selama ini berkembang asumsi keterangan Nunun, yang dituduh berperan membagikan cek suap kepada anggota DPR, amat penting untuk menyeret Miranda.Besarnya tekanan politik mungkin membuat KPK kehilangan keberanian. Pemimpin lembaga ini, juga para politikus dan petinggi partai, semestinya menyadari dampak buruknya. Rakyat akan kehilangan harapan, karena negara hukum ini seolah tak berdaya menghadapi Nunun dan Nazaruddin. Semoga Indonesia tidak mengalami keterpurukan didalam hal hukum kembali untuk masa depan nantinya.

Periodisasi Sastra Indonesia


I. MENURUT NUGROHO NOTOSUSANTO

A.    Kesusastraan Melayu Lama
B.     Kesusastraan Indonesia Modern
1.      Masa Kebangkitan
a.      Periode 1920
b.      Periode 1933
c.      Periode 1942
2.      Masa Perkembangan
a.      Periode 1945
b.      Periode 1950

II. MENURUT AJIP ROSIDI

A.    Masa Kelahiran
1.      Periode awal abad ke-20 sampai dengan tahun 1933
2.      Periode 1933 s.d. 1942
3.      Periode 1942 s.d. 1945
B.     Masa Perkembangan
1.      Periode 1945 -  1953
2.      Periode 1953  - 1960
3.      Periode 1960  -  sekarang

III. MENURUT HB. JASSIN

A.    Kesusastraan Melayu Lama
B.     Kesusastraan Indonesia Modern
1.      Angkatan 20
2.      Angkatan 33 atau Angkatan Pujangga Baru
3.      Angkatan 45
4.      Angkatan 66

IV. MENURUT JS. BADUDU

A.    Kesusastraan Lama
1.      Kesusastraan Masa Purba
2.      Kesusastraan Masa Hindu-Arab
B.     Kesusastraan Peralihan
1.      Abdullah bin Abdulkadir Munsyi
2.      Angkatan Balai Pustaka
C.     Kesusastraan Baru
1.      Angkatan Pujangga Baru
2.      Angkatan Modern (Angk. 45)
3.      Angkatan Muda

V. MENURUT SABARUDDIN AHMAD

A.    Kesusastraan Lama
1.      Dinamisme
2.      Hinduisme
3.      Islamisme
B.     Kesusastraan Baru
1.      Masa Abdullah bin Abdul-kadir Munsyi
2.      Masa Balai Pustaka
3.      Masa Pujangga Baru
4.      Masa Angkatan 45

VI. MENURUT ZUBER USMAN

A.    Kesusastraan Lama
B.     Zaman Peralihan (Masa Abdul-lah bin Abdulkadir Munsyi)
C.     Kesusastraan Baru
1.      Zaman Balai Pustaka
2.      Zaman Pujangga Baru
3.      Zaman Jepang
4.      Zaman Angkatan 45

VII. MENURUT USMAN EFFENDI

A.    Kesusastraan Lama ( … sampai dengan 1920)
B.     Kesusastraan Baru (1920 sampai dengan 1945)
C.     Kesusastraan Modern (1945 sampai dengan …)

VIII. MENURUT ZAIDAN HENDY

A.    Sastra Lama
1.      Sastra Kuno
2.      Sastra Zaman Hindu
3.      Sastra Zaman Islam
B.     Sastra Peralihan (Abdullah bin Abdulkadir Munsyi)
C.     Sastra Baru
1.      Angkatan Balai Pustaka
2.      Angkatan Pujangga Baru
3.      Angkatan 45
4.      Angkatan 66

Sastra Indonesia Kelas Satu Cawu 3 2000/2001 Agustinus Suyoto,S.Pd/SMU SD2 Yk

PRAKTIKUM SEL ELEKTROLISIS

A.   TUJUAN :
Mengamati reaksi yang terjadi di anode dan katode pada reaksi elektrolisis.

B.   DASAR TEORI :
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia di mana terjadi bentuk perubahan energy listrik menjadi energy kimia.
Dalam sel ini, pada saat arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit, akan terjadi pemisahan ion – ion dalam larutan, di mana ion – ion positif (kation) akan mendekati elektroda negative (katoda) dan ion – ion negative (anion) akan mendekati elektroda positif (anoda).
Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi ion atau air dan pada anoda akan terjadi oksidasi anion atau air, atau logam elektroda, bergantung pada jenis elektrolit serta anoda yang digunakan.
Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak spontan. Sel elektrolisis terdiri dari sebuah electrode, elektrolit, dan sumber arus searah. Electron memasuki sel elektrolisis melelui kutub negatif (katoda). Spesi tertentu dalam larutan menyerap electron dari katoda dan mengalami reduksi. Sedangkan spesi lain melepas electron di anoda dan mengalami oksidasi.
Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katoda, yaitu reduksi, dan reaksi anoda, yaitu oksidasi. Spesi yang terlibat dalam reaksi katoda dan anoda bergantung pada potensial elektroda dari spesi tersebut. Ketentuannya sebagai berikut.
  • Spesi yang mengalami reduksi di katoda adalah spesi yang potensial reduksinya terbesar.
  • Spesi yang mengalami oksidasi di anoda adalah spesi yang potensial oksidasinya terbesar.
Sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu:
  1. Elektrolisis larutan elektrolit.
  2. Elektrolisis larutan non elektrolit.
Elektroda dalam sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu:
  1. Elektroda inert/tidak aktif (elektroda karbon, platina, dan emas)
  2. Elektroda selain inert/aktif.

 C.      ALAT DAN BAHAN :
1.      Pipa U.
2.      Tabung reaksi.
3.      Baterai 1,5 V sebanyak 3 buah.
4.      kabel sebanyak 2 buah.
5.      2 elektrode karbon.
6.      2 penjepit buaya.
7.      Pipet tetes.
8.      Statif.
9.      Kertas lakmus merah.
10.  Kertas lakmus biru.
11.  Larutan KI 0,5 M.
12.  Larutan Na2SO4 0,5 M.
13.  Larutan CuSO4 0,5 M.
14.  Larutan amilum.
15.  Indikator fenolftalein.

 D.     CARA KERJA :
1.      Siapkan alat dan bahan.
2.      Gunakan jas laboratorium dengan benar.
3.      Cuci peralatan yang akan digunakan, seperti tabung reaksi, pipa U, pipet tetes, dan elektrode.
4.      Lap dengan bersih dan biarkan hingga kering.
5.      Rangkailah alat elektrolisis seperti gambar berikut :

rangkaian sel elektrolisis 


6.   Masukkan larutan KI secukupnya dalam pipa U hingga elektrode bisa tercelup ke dalam larutan tersebut.
7.   Hubungkan elektrode karbon dengan ujung kabel dengan penjepit buaya.
8.   Masukkan elektrode pada bagian kanan dan kiri pipa U hingga tercelup larutan.
9.   Lakukan elektrolisis dengan menghubungkan ujung kabel yang lain dengan baterai 4,5 V. Lakukan elektrolisis selama 10 menit.
10.  Masukkan kertas lakmus merah dan biru ke dalam tabung reaksi yang masih kosong.
11.  Ambil larutan dari katode dengan menggunakan pipet tetes dan masukkan ke dalam tabung reaksi yang telah diisi dengan kertas lakmus.
12.  Ambil beberapa tetes larutan di katode dan masukkan ke dalam tabung reaksi yang masih kosong. Tetesi dengan indikator fenolftalein.
13.  Kemudian masukkan larutan amilum ke dalam tabung reaksi lainnya yang masih kosong.  Tetesi  larutan amilum dengan larutan yang berasal dari anode.
14.  Amati perubahan yang terjadi di masing-masing tabung reaksi.
15.  Catatlah perubahan-perubahan yang terjadi.
16.  Gantilah larutan KI dengan Na2SO4 dan CuSO4.
17.  Ulangi langkah 6-15 dengan teliti dan cermat.
18.  Setelah semuanya selesai, cuci kembali peralatan yang telah digunakan dan rapikan jas laboratorium.

 E.      DATA PENGAMATAN :
Berikut adalah data dari pengamatan elektrolisis yang dilakukan dengan menggunakan elektrode karbon:
JENIS LARUTAN
KATODE
ANODE
KI
Gelembung-gelembung gas
Endapan berwarna kuning
Na2SO4
Gelembung-gelembung gas (banyak)
Gelembung-gelembung gas (sedikit)
CuSO4
Endapan tembaga
Gelembung-gelembung gas
                   












  F.       ANALISIS DATA
   1.      LARUTAN KI
Dalam larutan KI dihasilkan gelembung-gelembung gas pada katode dan endapan berwarna kuning pada anode. Reaksi yang terjadi adalah:
KI(aq)                K+(aq)  + I-(aq)
K : 2H2O(l)  + 2e-            H2(g)  +  OH-(aq)
A :  2I-(aq)            I2(g) + 2e-

Di katode terjadi reaksi reduksi air karena ion K+ adalah ion dari logam golongan IA yang termasuk logam memiliki Eo paling negatif sehingga tidak bisa mengalami reduksi. Memang tidak menunjukkan perubahan yang signifikan, tetapi terbentuk gelembung-gelembung yang belum dikenali apa jenisnya.

Sedangkan pada anode terjadi oksidasi I- menjadi I2, karena Eo yang bernilai positif. Terbukti bahwa pada larutan di anode yang terelektrolisis tercipta endapan berwarna kuning yang kuning itu sendiri merupakan identitas dari iodin. Pada suhu ruangan, iodin berwujud cair. Serta percobaan untuk membuktikan bahwa iodin benar-benar terbentuk dilakukan pengambilan larutan dari anode dan diteteskan pada amilum, hasilnya positif mengandung iodin karena mengubah amilum menjadi ungu kehitam-hitaman.

   2.      LARUTAN Na2SO4
Dalam larutan Na2SO4 dihasilkan banyak gelembung gas pada katode dan sedikit gelembung gas pada anode. Reaksi yang terjadi adalah:
Na2SO4             2Na+(aq) + SO42-(aq)
K :  2H2O(l)  + 2e-           H2(g)  +  OH-(aq)
A :  2H2O(l)          4H+(aq) + O2(g) + 4e-
Pada katode, yang seharusnya direduksi adalah ion Na+. Karena logam Na adalah logam golongan IA yang memiliki Eo yang sangat negatif, maka yang tereduksi adalah air. Reaksi yang terjadi seperti tercantum pada reaksi di atas.

Sedangkan pada anode, juga terjadi oksidasi air karena anion larutan yang dielektrolisis merupakan anion oksi.

   3.      LARUTAN CuSO4
Dalam larutan CuSO4 dihasilkan endapan tembaga pada katode dan sedikit gelembung gas pada anode. Reaksi yang terjadi adalah:
CuSO4           Cu2+(aq) + SO42-(aq)
K :  Cu2+(aq) + 2e-          Cu(s)
A :  2H2O(l)          4H+(aq) + O2(g) + 4e-
Pada katode, tidak terjadi reduksi air karena ion yang ada di katode bukan merupakan ion dari logam golongan utama, selain itu elektrode yang digunakan juga elektrode yang inert.  Maka, yang tereduksi adalah Cu2+ sendiri.

Pada anode dihasilkan gas oksigen dan ion-ion H+ sebagai produk dari oksidasi air. Oksidasi air terjadi karena anion pada anode merupakan anion dari asam oksi yang tidak dapat dioksidasi.

  G.     KESIMPULAN :
      1.      Pada anode mengalami reaksi oksidasi.
      2.      Pada katode mengalami reaksi reduksi.
      3.      Reaksi reduksi oksidasi selalu terjadi bersamaan      
      4.      Jenis elektroda mempengaruhi reaksi yang terjadi dalam sel elektrolisis.

Followers

About Me

Foto saya
an ordinary teenager. just a student in sma 5 malang. experience around of health and redcross. like`sastra`, politic, science, communication and friendship.