My Picture

Some text here.

More about me»

Selasa, 25 Oktober 2011

9 Tanda Bahwa Bahagia (sederhana tapi belum tentu mutlak :)


Bahagia, mungkin adalah impian dari setiap manusia apalagi remaja yang sedang gencar-gencarnya memilah pergaulan. Tidak banyak orang yang merasakan hidupnya bahagia sepenuhnya. Mungkin ada beberapa yang beranggapan bahwa bahagia yang benar-benar mutlak adalah ketika kita sudah berada di akhirat (surga, *dari Al-Quran & hadist). Bayangkan jika teman-teman memiliki mobil, bisa travelling keliling dunia, rumah mewah, dan lain sebagainya. Tetapi Anda tidak bahagia?. Jadi untuk apa semua itu jika tidak memiliki makna dalam hidup Anda. Mulai sekarang jangan terlalu berfikir rumit mengenai bagaimana menjadi bahagia. Mulailah dari hal-hal kecil disekitar Anda untuk menemukan dan membagi kebahagiaan itu dendiri. Karena jika apa yang Anda lakukan bisa membuat orang lain atau lingkungan sekitar Anda bahagia itu jauh lebih indah. Seperti halnya kagiatan-kegiatan dibawah ini yang mungkin bisa menginspirasi teman-teman, apakah Anda termasuk orang yang telah bahagia atau belum merasa bahagia, silahkan disimak:: 
  • Selalu tersenyum
Coba lihat foto-foto Anda saat masih kuliah. Apakah Anda cenderung tersenyum atau tertawa? Bila ya, kecenderungan Anda untuk bercerai kelak berkurang lima kali daripada mereka yang tampak kurang happy dalam foto-fotonya, begitu menurut studi baru dari DePauw University, di Greencastle, Indiana. Senyum yang positif bisa menarik orang-orang bahagia lain, bahkan menggaet pasangan.
  • Punya saudara perempuan
Orang-orang dengan setidaknya satu saudara perempuan dilaporkan memiliki dukungan sosial yang lebih baik, lebih optimis, dan kemampuan mengatasi masalah, demikian menurut sebuah studi yang dipresentasikan di konferensi tahunan British Psychological Society. Saudara perempuan tampaknya mampu mendorong komunikasi dan kedekatan di dalam keluarga.
  • Jarang nonton TV
Orang-orang yang paling bahagia menonton TV 30 persen lebih sebentar daripada mereka yang menghabiskan waktu lebih sering, demikian dilaporkan University of Maryland. Universitas ini menganalisa data dari lebih 45.000 orang Amerika selama 34 tahun. Mereka yang jarang nonton TV lebih suka menggunakan waktunya untuk bersosialisasi, membaca, atau menghadiri acara-acara keagamaan. Kebiasaan-kebiasaan ini membuat orang memiliki mood dan kesehatan yang lebih baik.

  • Memajang suvenir atau foto di meja kerja
Bila Anda senang memajang foto-foto seusai liburan atau yang mengingatkan akan masa-masa menyenangkan, kemungkinan besar Anda lebih menghargai hidup dan lebih bahagia, kata Sonja Lyubomirsky, PhD, profesor bidang psikologi di University of California, Riverside. Kenangan manis tentang pertemuan keluarga atau liburan bersama teman-teman bisa mengingatkan Anda mengenai potensi kebahagiaan dan menjanjikan bahwa tak lama lagi Anda bisa mendapatkannya lagi.
  • Menjadikan olahraga sebagai prioritas
Orang yang gemar berolahraga mampu mengatasi stres dan cenderung merasa lebih puas dengan kehidupannya, demikian pendapat para peneliti Denmark. Dibandingkan dengan orang yang lebih suka bersantai-santai, orang yang rutin jogging kemungkinan stres dan ketidakpuasan dalam hidupnya menurun hingga 70 persen. Tetapi belum terlambat jika Anda ingin mengubah kebiasaan. Anda yang mulai berolahraga ringan (selama sekitar 17 – 34 menit sehari) akan mengalami peningkatan rasa bahagia.
  • Punya kehidupan cinta yang sehat
Ahli ekonom dari University of Warwick, Inggris, David Blanchflower, PhD, dan Andrew Oswald, PhD, mengatakan, keintiman fisik adalah faktor penting menuju kebahagiaan. Orang yang menikah cenderung berhubungan seks 30 persen lebih sering daripada yang masih lajang, yang bisa jadi merupakan alasan mengapa mereka lebih bahagia.
  • Berkumpul dengan orang-orang yang bahagia
Berkumpul dengan orang yang positif, tentu lebih baik daripada dengan orang yang negatif. Kerap bersosialisasi dengan orang-orang yang happy di lingkungan tempat tinggal akan meningkatkan kecenderungan Anda untuk menjadi bahagia. Seberapa sering Anda menghabiskan waktu bersama, juga memegang peranan. Menurut peneliti, orang yang tinggal sekitar 800 meter dari tetangga yang menyenangkan akan meningkatkan kebahagiaannya hingga 42 persen. Jika tetangga Anda tinggal lebih jauh (radius 3 km), peluangnya menurun hingga 22 persen. Penyebabnya, mungkin karena Anda jadi lebih jarang bertemu muka.
  • Menyukai cokelat panas
Menurut studi dari Yale University, aroma yang khas dari kopi, teh, atau cokelat panas yang masih mengepul, juga mampu mengumpulkan perasaan yang positif. Hal ini disebabkan orang mengasosiasikan kehangatan fisik dengan kehangatan emosional. Cangkir hangat yang Anda pegang akan lebih memancarkan keramahan atau kehangatan pada yang lain, juga rasa lebih murah hati dan mempercayai.
  • Punya dua teman baik
Di antara 654 orang menikah, mereka yang mengatakan memiliki setidaknya dua teman baik (tidak selalu berarti pasangannya sendiri) lebih cenderung memiliki kesejahteraan mental yang lebih baik. Meskipun begitu, memiliki teman lebih banyak tidak berarti Anda akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan daripada dua orang teman baik.Sumber : Prevention

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

please leave a comment :)

Followers

About Me

Foto saya
an ordinary teenager. just a student in sma 5 malang. experience around of health and redcross. like`sastra`, politic, science, communication and friendship.